Tuhan Telah Mati di antara Surga dan Neraka ala Black Sabbath

Muhammad Fachri Darmawan
6 min readOct 3, 2021

“Cover album Heaven and Hell yang bergambar tiga malaikat sedang merokok dan bermain kartu. Seolah ingin mematahkan stigma, bahwa malaikat yang suci pun memakai barang yang dianggap sumber penyakit bagi tubuh. Setiap pemuka agama pernah melakukan kesalahan dan setiap pendosa berguna. “

Buat pecinta musik cadas, siapa yang gak tahu Black Sabbath? Sebuah band yang terbentuk di Britania Raya pada tahun 1968 ini awalnya terdiri dari Ozzy Osbourne (Vokal), Tony Iommi (Gitar), Geezer Butler (Bass), dan Bill Ward (Drum). Mereka diagungkan oleh masyarakat pada saat itu karena berhasil memasarkan musik beraliran Heavy Metal. Meskipun begitu, sebagai penikmat musik cadas, gue terbilang cukup telat kenal dan ngulik Black Sabbath.

Pertama kali (pas SMA) gue dengar Black Sabbath lewat lagunya Iron Man dengan alunan riff gitar yang klasik, ikonik, dan bisa dibilang mainstream di telinga itu. Dari situ, gue dengar lagu-lagu Black Sabbath yang lain, itu juga karena gak sengaja gue putar acak di YouTube deretan lagu era ’70an yang didominasi The Beatles dan Led Zeppelin, jadilah Black Sabbath gak asing di telinga.

Awalnya, gue memberi kesan buruk pada mereka karena lagu pertama yang gue dengar (setelah sekian lama mendengar Iron Man) adalah Paranoid, yang mana menurut gue lagu tersebut menampilkan vokal yang b aja dan riff gitar yang sederhana, meski secara lirik benar-benar filosofis. Tapi ya, rasa penasaran mengalahkan kesan pertama gue. Gue terus lanjut dengar lagu War Pigs dan gue tercengang sama intro, lirik, dan outro lagunya. Seperti penggalan lirik berikut:

Politicians hide themselves away
They only started the war
Why should they go out to fight?
They leave that role to the poor

Time will tell on their power minds
Making war just for fun
Treating people just like pawns in chess
Wait `till their judgement day comes

Lirik tersebut sangatlah relevan dengan kesan masyarakat terhadap politik sampai hari ini ya. Hal ini mungkin disebabkan karena masyarakat belum terlalu paham apa itu politik, padahal setiap perilaku yang bersiasat adalah sebuah politik, bahkan kita bagaimana caranya kita bernafas, ya itu bagian dari politik. Tapi, definisi suatu hal bagi setiap orang memanglah berbeda, ada yang beranggapan politik itu siasat kotor dan ada pula yang beranggapan politik itu siasat berkepentingan yang lumrah. Hanya saja bagi sebagian orang yang “melawan”, lirik tersebut bisa jadi sangat pas untuk dijadikan referensi dan penyemangat bahwa masyarakat sangat gusar dengan tingkah laku politisi ataupun rezim. Terlebih karena rekam jejak para politisi selama ini sangatlah jancuk buat masyarakat. Entah harus geram, tertawa, atau apatis. Tetapi tetap saja, kembali lagi kepada definisi politik itu sendiri, persepsi orang berbeda-beda.

Tidak berhenti pada satu lagu, gue sangat antusias untuk ngulik lagu Black Sabbath yang lain, salah satunya lagu Heaven and Hell. Meski pada era itu, Ozzy Osbourne memisahkan diri dari Band yang membuat namanya naik. Ia digantikan oleh Ronnie James Dio, Black Sabbath seperti kehilangan ciri khas suara vokalnya, meski menurut gue secara teknik dan aksi panggung Dio lebih okem ketimbang Ozzy. Tetapi banyak orang beranggapan bahwa ikon Black Sabbath tetaplah Ozzy. Terserah saja, bagi gue Ozzy tetaplah Ozzy, Dio tetaplah Dio, dan Black Sabbath tetap baik dengan mereka berdua.

Lagu Heaven and Hell menyadarkan gue bahwa segala hal di dunia adalah jebakan. Setiap lirik yang disajikan memiliki pembenarannya sendiri jika lirik tersebut hendak disalahkan secara makna.

The Devil is never a maker bisa diartikan bahwa iblis bukanlah pencipta original sebuah keburukan, tanpa adanya Tuhan pencipta iblis, takkan ada keburukan yang terasa.

The less that you give, you’re a taker itu ya bahwa setidaknya pelaku perampasan terkadang melakukan pemberian.

The lover of life’s not a sinner ini bahwa seorang yang nampak tak memikirkan akhirat bukanlah seorang pendosa yang patut orang lain justifikasi.

The ending is just a beginner bisa diartikan bahwa akhir hidup hanyalah permulaan hidup yang lebih kekal.

The closer you get to the meaning the sooner you’ll know that you’re dreaming menurut gue punya arti bahwa semakin kau mendekati suatu makna, semakin tersadar pula bahwa selama ini kau hanya menerka.

Well, if it seems to be real, it’s illusion bisa ditafsirkan bahwa terkadang suatu hal yang nampak nyata hanyalah ilusi, seperti kenikmatan orang tak sadar.

For every moment of truth, there’s confusion in life dan ini bisa diartikan bahwa setiap momen kebenaran terdapat kebingungan akan resiko buruk.

Love can be seen as the answer but nobody bleeds for the dancer, gue bisa membayangkan penari dikesankan sebagai pendosa. Bahwa jika memang cinta adalah alat penyelesai segala masalah, mengapa tak ada tumpah darah atas nama cinta terhadap si pendosa?

The world is full of Kings and Queens who blind your eyes then steal your dreams bisa kita maknai bahwa setiap penguasa memiliki andil atas butanyanya pandangan sosial dan hilangnya mimpi mimpi kita.

And they’ll tell you black is really white yang berarti bahwa banyak orang yang mengatakan jalan yang gelap merupakan kebenaran versi mereka.

The moon is just the sun at night, yang gue tangkap bahwa tak perlu kita mempermasalahkan terangnya bulan dan matahari, karena keduanya hanya berbeda waktu dan sama sama menerangi.

And when you walk in golden halls you get to keep the gold that falls yang ini bahwa ketika terdapat kesempatan mengambil sesuatu yang bukan hak kita, terkadang kita tergoda.

It’s Heaven and Hell ya itulah surga neraka.

It goes on and on and on, dan akhirnya itu semua terus terjadi.

Betapa religiusnya lagu Heaven and Hell guna pemaknaan hidup, setidaknya bagi gue yang suka menafsirkan suatu lirik sesuai perspektif sendiri. Selain lirik, range vokal dan emosi yang Dio keluarkan, ritme bass yang dimainkan Geezer Butler terdengar cukup dominan dan garang. Hal ini membuktikan bahwa bass menjadi komponen musik yang penting, tidak seperti yang kebanyakan memes tentang musik pasarkan.

Belum juga cover album Heaven and Hell yang bergambar tiga malaikat sedang merokok dan bermain kartu. Seolah ingin mematahkan stigma orang-orang, bahwa malaikat yang makhluk suci pun memakai barang yang dianggap sumber penyakit bagi tubuh. Setiap pemuka agama pernah melakukan kesalahan dan setiap pendosa pernah berguna. Ah, Heaven and Hell akan selalu memiliki tempatnya tersendiri di hati para penggemar Black Sabbath dan Mendiang Ronnie James Dio.

Setelah sekian lama tak merilis album, terutama bersama Ozzy Osbourne yang sebelumnya keluar dari band. Black Sabbath berkesempatan untuk reuni pada 2013 dan melakukan rekaman studio yang menghasilkan album bertajuk 13. Meski tanpa drummer awal mereka terbentuk, Bill Ward, karena masalah yang gue pun enggan kepo, mereka tetap memberi kualitas musik yang tak kalah apik dari band-band generasi baru.

Salah satu lagu dari album 13 yang sering gue dengar akhir-akhir ini ialah lagu God is Dead. Iya, secara judul terdengar sangat tak religius dan seolah ekstrem. Di lain sisi, aransemen yang dibangun mereka pun terdengar dark dibanding lagu-lagu sebelumnya yang mereka buat, tempo musik yang sangat lambat perlahan berganti menjadi cepat, dan tentu dengan musik yang tetap garang.

Who do you trust when corruption and lust, creed of all the unjust,
Leaves you empty and unwhole?
When will this nightmare be over?
Tell me!
When can I empty my head?
Will someone tell me the answer?
Is God really dead?

Pada awal lagu, Tuhan telah mati seolah menjadi pernyataan yang diucapkan Ozzy, pada pertengahan lagu dia mempertanyakan, sedangkan pada akhir lagu Ozzy berucap tak percaya atas kematian Tuhan. Menurut gue, alur yang dibangun ini, ingin mematahkan kesan penggemarnya bahwa Black Sabbath tidak bermaksud menyatakan bahwa Tuhan telah mati. Anyway, lagu ini mengingatkan gue pada ucapan Nietzsche, ”Tuhan telah mati”. Mungkin pada dasarnya, mereka ingin menjelaskan bahwa ketika seseorang bertindak buruk, hal tersebut bukan karena Tuhan telah mati, tetapi ketidakhadiran Tuhan pada seseorang tersebut.

Setidaknya itu yang gue maknai dari tiga lagu Black Sabbath. Kini Black Sabbath resmi membubarkan diri setelah melakukan konser terakhir mereka pada tahun 2017 di kota mereka berasal, Birmingham.

Dan, mereka masih meninggalkan rasa haru sekaligus penasaran pada entitas busuk ini.

--

--