Mari Belajar kepada Patrick Star!

Muhammad Fachri Darmawan
4 min readApr 22, 2020

--

“Boleh dibilang Patrick adalah representasi dari pepatah usang tentang padi yang semakin berisi semakin menunduk”.

Kalau kita membaca profil singkat di bawah tulisan ini, tentu akan menganggapnya sebagai lelucon sok asyik. Tapi percayalah sodara-sodari, bayangan tentang dunia yang dipimpin oleh kedua tokoh kartun itu semakin hari kian relevan.

Di dunia yang serba terburu-buru, ketika waktu menjadi cambuk, saat urat leher seringkali tampak dalam persoalan-persoalan sepele, maka saat itulah sosok seperti Patrick Star pantas dijadikan sebagai salah satu panutan hidup.

Ya, Patrick Star!

Tokoh berbentuk bintang laut dalam serial kartun SpongeBob SquarePants ini merupakan contoh paling konkret bagaimana menjalani hidup dengan santai, tidak grasak-grusuk.

Sebetulnya ada sekitar 6 tokoh penting dalam serial kartun yang pertama kali tayang pada tahun 1999 tersebut. Setiap tokoh memiliki watak atau kepribadian yang berbeda-beda.

SpongeBob adalah sosok yang selalu optimis dalam memandang hidup. Ia adalah representasi dari mereka yang menganggap hidup laiknya taman dengan bunga-bunga bermekaran.

Sedangkan Tuan Krabs adalah perwakilan dari mereka yang realistis dalam memandang kehidupan. Bahwa uang adalah satu-satunya sumber kebahagiaan dalam menjalani hidup.

Maka jelaslah bagaimana gambaran dari apa yang disebut sebagai kekerasan subliminal pada kehidupan di Krusty Krab. Tuan Krabs adalah majikan yang otaknya melulu tentang uang. Sedangkan SpongeBob adalah buruh yang selalu gembira, walau kita tahu seringkali diperlakukan tidak adil oleh Tuan Krabs.

Hanya dengan penghargaan sebagai pekerja terbaik di Krusty Krab buruh seperti SpongeBob bisa riang gembira.

Jika tujuan hidup Tuan Krabs adalah mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, SpongeBob cukup menjadi pekerja terbaik di Krusty Krab. Begitu juga dengan Squidward yang mendambakan hidup sebagai pemain klarinet terbaik, juga Plankton yang mengabdikan hidupnya untuk mencuri resep rahasia di Krusty Krab.

Maka, Patrick Star adalah anomali. Kenapa?

Lihat saja, nyaris semua tokoh dalam serial kartun tersebut selalu berorientasi pada diri sendiri. Hanya Patrick yang berorientasi pada orang lain. Bagi Patrick, menjadi teman yang baik untuk SpongeBob sudah cukup.

“Apa yang kamu lakukan selama aku pergi?” tanya SpongeBob.

“Menunggumu kembali,” jawab Patrick.

Namun, di antara semua tokoh dalam serial milik Nickelodeon ini, Patrick dicitrakan sebagai sosok yang paling bodoh. Tak jarang hal-hal absurd keluar dari mulutnya.

Ini memang masuk akal, sebab kita tahu bintang laut adalah jenis invertebrata yang tak memiliki otak. Mereka hanya mengandalkan insting dalam bertahan hidup.

Dalam episode The Bully, misalnya. Di situ terlihat Patrick menghadiri kuliah bersama Flats the Flounder. Suatu waktu, ia terlihat mengendarai kapal dengan lihai, sesuatu yang diidamkan SpongeBob selama bertahun-tahun.

Tak heran, Stephen Hillenburg yang juga seorang ahli biologi itu menjelaskan bahwa bintang laut terlihat bodoh dan lamban, tapi mereka justru aktif dan agresif.

Kalemnya Patrick dalam hal keilmuan ini rasanya patut sekali dicontoh. Saat ini, ada banyak sekali orang yang merasa paling tahu tentang ini-itu, apapun yang terjadi musykil terlewat tanpa dikomentari.

Pengetahuan adalah privilege yang pada beberapa situasi malah menjadi sekat, menciptakan kelas yang tajam dalam masyarakat, serta membuat dikotomi antara yang terdidik dan yang tak terdidik. Namun, hal seperti itu tidak berlaku bagi Patrick Star. Baginya, pertemanan adalah sesuatu yang lebih penting ketimbang ilmu pengetahuan.

“Pengetahuan tidak dapat menggantikan persahabatan. Aku lebih suka jadi idiot daripada kehilanganmu,” ucap Patrick.

Meski begitu, seringkali muncul hal-hal jenius dari seorang Patrick. Pernah suatu waktu, mereka terjebak dalam tubuh Squidward. Patrick kemudian memberikan solusi dengan cara menangkap CO2 dalam tangki bahan bakar, memacu mesin, dan mengeluarkan shockwave.

Namun, ketika Sandy mengatakan akan melakukan rencana tersebut, Patrick justru mengaku lupa.

“Rencana apa?” katanya.

Boleh dibilang Patrick adalah representasi dari pepatah usang tentang padi yang semakin berisi semakin menunduk.

Santainya Patrick tak hanya soal itu saja. Patrick adalah ‘darah biru’, ia keturunan bangsawan. Itu dikisahkan dalam episode Rule of Dumb, di mana silsilah keluarga Patrick terkuak. Patrick kemudian dimahkotai gelar raja, meski gelar tersebut akhirnya berpindah ke Gary, hewan peliharaan SpongeBob.

Gelar tersebut membuat Patrick lupa diri. Ia memerintah seenaknya yang kemudian membuat banyak orang membencinya, termasuk sahabatnya sendiri.

Patrick lalu tersadar. Alih-alih membahagiakan, gelar tersebut malah membuatnya menjadi jahat. Kemudian, ia ingin melepaskan mahkota dan gelar raja tersebut.

Suatu kondisi yang kita saksikan, terutama pada tahun-tahun politik, justru kebalikannya. Kala perebutan kuasa tak hanya membelah kalangan elit semata, tapi juga membuat polarisasi yang cukup tajam dalam masyarakat.

Elit-elit begitu dielukan bak seorang ratu adil yang selalu baik di mata pendukungnya, juga sebaliknya: kusut di mata seterunya. Padahal, soal ini, Patrick pernah mengeluarkan petuahnya dalam satu episode: pemujaan yang berlebihan itu tidak sehat.

Namun, dari sekian banyak petuah yang keluar dari mulut bintang laut berwarna merah muda tersebut, gue paling suka dengan ini:

“Hidup memang tidak adil. Biasakanlah".

--

--

Muhammad Fachri Darmawan
Muhammad Fachri Darmawan

Responses (1)